Utang Terlanjur Menumpuk? Tenang, Yuk Pakai Cara Ini

Utang Terlanjur Menumpuk? Tenang, Yuk Pakai Cara Ini

Kondisi keuangan yang nggak stabil, bisa berujung pada menumpuknya utang. Apalagi di jaman sekarang, sangat mudah untuk bisa dapat pinjaman karena adanya aplikasi fintech cicilan uang bulanan cepat cair seperti Kredivo, yang cairnya bisa cepat dalam 1×24 jam. Bisa cicil sampai 6 bulan, dengan suku bunga rendah, mulai 1.99% aja per bulan. 

Kemudahan ini, di satu sisi bisa membantu kita di kondisi mendesak. Tapi di sisi lain juga bisa jadi godaan dan dorongan untuk pinjam uang karena kebutuhan konsumtif, tanggal tua, dan kondisi sejenisnya. Yang mana, hal ini bisa membuat utang jadi menumpuk dan akhirnya sulit terbayar. 

Karena terlanjur menumpuk, utang bisa jadi terasa sulit untuk dilunasi. Nggak jarang, kita malah jadi gali lubang tutup lubang dan kondisi ini semakin membuat kondisi keuangan memburuk. Belum lagi, kita bisa merasa cemas dan khawatir berlebih. 

Kondisi ini tentu harus segera diperbaiki. Nggak perlu terlalu khawatir, kalau utang sudah terlanjur menumpuk, kamu bisa melakukan 5 hal ini sebagai langkah awal & upaya menyelesaikannya: 

Catat dan hitung jumlah utang secara keseluruhan

Supaya bisa tahu pasti berapa jumlah utang yang kamu punya sekarang, ada baiknya catat dan hitung dulu detailnya satu per satu. Dengan jumlah utang ini, kamu juga bisa menghitung seberapa banyak penghasilanmu sekarang dan juga jumlah aset yang dimiliki. Dari sinilah, kamu bisa mulai punya gambaran cara membayar utang satu per satu dengan jumlah harta yang kamu punya. 

Gunakan penghasilan untuk bayar utang berdasarkan prioritas

Utang yang menumpuk bisa terjadi karena gaji atau penghasilanmu sekarang, nggak cukup lagi untuk bayar angsuran yang berjalan. Bisa juga karena utang sudah lebih dari 30% jumlah penghasilan, alhasil, makin sulit terbayar karena banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi. 

Makanya, dengan penghasilan yang masih tersisa sekarang, usahakan untuk bayar utang sesuai prioritas. Bisa berdasarkan tanggal jatuh tempo, berdasarkan nominalnya, atau berdasarkan jumlah dendanya. Untuk sementara, perketat dulu pengeluaran dan pangkas yang nggak perlu supaya utangmu perlahan-lahan bisa lunas. 

Kontak penyedia kredit & diskusikan solusi pembayaran

Kalau suatu pinjaman yang berjalan sekarang terlalu sulit untuk dibayar dengan harta yang masih kamu punya, ada baiknya segera hubungi pihak penyedia kredit untuk berdiskusi dan mencari solusinya. Baik itu restrukturisasi utang, take over kredit, atau yang lainnya, tergantung dengan jenis pinjaman yang kamu lakukan. 

Jika nasabah masih punya tekad dan niat membayar, bukan nggak mungkin pihak penyedia kredit akan membantu memberikan solusi terbaik. Jangan gunakan jasa pihak ketiga yang nggak jelas misalnya jasa yang mengaku bisa menghapus utang pinjol dan sejenisnya, karena ini adalah modus penipuan. Pastikan kamu menghubungi pihak penyedia kredit secara langsung kalau butuh solusi yang pasti. 

Andalkan barang berharga di rumah untuk dijual & tutup utang

Selain mengandalkan penghasilan dan tabungan, yuk cek lagi beberapa barang berharga di rumah yang sekiranya bisa dijual untuk menutup utang yang tersisa. Ada juga opsi gadai, kalau-kalau barangnya cukup berharga dan memorable seperti emas. Nantinya, kalau kondisi keuanganmu sudah membaik, kamu bisa menebus gadaiannya lagi. 

Jangan tergiur untuk ambil pinjaman baru demi bayar utang

Supaya nggak semakin bertambah, sementara menyelesaikan utang yang tersisa, setop dulu untuk ambil pinjaman atau cicilan baru. Jangan sampai tergoda untuk gali lubang tutup lubang. Sebab, ambil pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama nggak akan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. 

Jadi, yuk tetap konsisten dengan cara-cara di atas supaya utangmu bisa segera lunas dan teratasi dengan baik. 

Langkah terakhir, kamu bisa mulai review penggunaan akses kredit atau pinjaman yang dipakai sekarang. Apakah ada yang bisa ditutup? Apakah ada yang bunganya terlalu tinggi?

Ke depannya, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti akses kredit dan pinjaman dengan opsi lainnya yang lebih bersahabat. Misalnya yang banyak promonya atau bunganya lebih rendah.