Sebagai warga negara Indonesia seharusnya paham terkait dengan sejarah kelahiran Pancasila yang saat ini dijadikan sebagai ideologi bangsa. Perlu Anda ketahui dan diingat bahwa Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ketika judul pidato Soekarno dalam siding Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI.
Peristiwa ini diawali dengan pemberian janji kemerdekaan Indonesia kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang bernama Kuniaki Koiso pada tanggal 07 September 1944. Selanjutnya pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 29 April 1945.
BPUPKI melaksanakan 4 kali siding yang menghasilkan keputusan bahwa Ir Soekarno merupakan “Penggali atau Perumus kata Pancasila”. Dalam siding ini tokoh-tokoh lahirnya hari pancasila yang turut merumuskan isi dari ideologi adalah Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Sejarah kelahiran Pancasila dilanjutkan dengan mendengarkan rumusan dari Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Dimana dari hasil rumusan-rumusan ini diadakan Sidang BPUPKI II yang membahas mengenai kesepakatan atas Piagam Jakarta.
Setelah tujuan memproklamirkan kemerdekaan terwujud, BPUPKI diganti dengan PPKI yang bertugas merumsukan fungsi Pancasila sebagai ideology negara. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari datang beberapa utusan dari wilayah Indonesi bagian timur yang menyatakan keberata atas kalimat dan rancangan sila pertama Pancasila.
Sila pertama Pancasila sebelumnya berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Sehingga pada tanggal 18 Agustus Soekarno Hatta mengusulkan untuk mengubah kalimat tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Tokoh-tokoh Lahirnya Hari Pancasila
Tokoh tokoh lahirnya hari pancasila ini antara lain Mohammad Yamin, Soepomo, Soekarno yang mengusulkan butir-butir ideologi Pancasila. Selain itu Ki Bagus Hadikusuma, Kusman Singodimejo, Teuku Hasan, dan M Hasan membantu berunding dan menyetujui perubahan sila pertama yang dilakukan oleh Soekarno Hatta.
Tidak cukup sampai disitu, Sam Ratulangi, Hamidan, I Ketut Pudja, dan Latuharhary merupakan tokoh utusan dari wilayah Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Maluku. Beliau-beliau berperan untuk menyampaikan keberatan atas sila pertama pada Pancasila.
Untuk Anda yang sekarang ini sedang bingung mencari tempat kursus bahasa Inggris khusus orang dewasa yang bagus, EF Adults adalah solusi yang tepat. Ada banyak sekali keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan belajar di sana.
Mulai dari sistem belajar yang fleksibel, pengajar yang profesional hingga paket belajar yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. EF Adults ini tidak hanya mampu membuat Anda mahir berbahasa Inggris, tapi juga akan membuat Anda memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.